Uji Manitol (MSA)
Produk limbah yang dihasilkan bakteri,
metabolit asam organik, mengubah indikator pH di MSA dari merah menjadi kuning
cerah. Patogen Staph, seperti Staphylococcus aureus, adalah fermentor manitol,
dan ketika tumbuh di Salt Agar Manitol, limbah mereka mengubah MSA warna kuning
cerah.
Sebaliknya, nonpathogenic Staph seperti Staphylococcus epidermidis (alias Staph epi), flora normal yang tumbuh pada kulit
manusia, tidak memfermentasi manitol. Ketika Staph epi tumbuh di Salt Manitol,
warna alami oranye-merah muda agar tidak berubah, karena Staphylococcus epidermidis tidak makan manitol atau menghasilkan
limbah asam yang dihasilkan organik.
Hasil yang diharapkan :
a. Gram + fermentasi manitol staphylococcus : Media berubah menjadi
kuning
b. Gram + fermentasi manitol tidak staphylococcus : Media tidak berubah
warna
c. Gram + streptococcus
: Menghambat pertumbuhan
d.
Gram -
: Pertumbuhan terhambat
CARA
MELAKUKAN UJI MANNITOL
Tujuan : untuk
mengetahui bakteri yang dapat memfermentasikan mannitol
Media : MSA (Mannitol Salt Agar)
Media : MSA (Mannitol Salt Agar)
Reagen : indikator
fenol red
Cara kerja :
- Bakteri diinokulasi pada media MSA yang mengandung indikator fenol red dengan cara distrik biasa
- Lalu di inkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam
- Amati apakah terjadi perubahan warna pada media
Interpretasi hasil :
- Positif : media menjadi kuning, memfermentasikan mannitol menjadi asam
- Negative : media tetap berwarna merah, tidak memfermentasikan mannitol
Streptococcus
hemolythicus dan staphylococcus aureus